Sejarah
Tempat untuk Dilihat
Lainnya
Lainnya
Lainnya
Lainnya
Lainnya
Acara
Akses
Sekitar
Lainnya
Lainnya

Taman Hamarikyu terletak di tepi Sungai Sumida dan Tokyo Bay, dan dikenal untuk satu-satunya taman dengan kolam air laut yang tersisa di Tokyo. Hamarikyu adalah salah satu kebun Daimyo (tuan feodal) tertua di Tokyo, dan merupakan salah satu Properti Kebudayaan Penting Jepang. Pada zaman Edo, taman ini digunakan sebagai benteng dan tempat berburu elang untuk klan Tokugawa. Setelah akhir zaman feodal, taman ini digunakan sebagai vila untuk keluarga kekaisaran. Taman ini memberi atmosfer yang tenang dengan pemandangan alamnya yang indah. Taman Hamarikyu merupakan tempat yang indah dan tenang yang dikelilingi oleh distrik Shiodome yang dipenuhi dengan pencakar langit.

Sejarah Taman Hamarikyu

Zaman Edo (1603 – 1867)

Pada zaman Kanei, keluarga Tokugawa menguasai daerah yang sekarang merupakan Taman Hamarikyu. Taman Hamarikyu tidak selalu mempunyai lansekap dan pemandangan hijaunya yang indah seperti yang kita kenal sekarang. Area taman ini sangat luas dan kosong, di mana shogun pertama, Ieyasu, dan shogun ketiga, Iemitsu, menggunakannya sebagai tempat untuk berburu elang. Ieyasu dan Iemitsu seringkali mengunjungi tempat ini untuk memburu kelinci dan bebek.

Setelah tempat ini digunakan untuk pemburuan selama 20 tahun, Tsunashige, anak ketiga Iemitsu, menjadi orang pertama untuk menggunakan tempat ini untuk hal yang lain. Ketika Iemitsu memberikan tanah ini kepada Tsunashige, Tsuniashige membuat benteng dan menamakannya “Kofu Hamayashiki”.

Ketika anak Tsunashige, Ienobu, dinamakan sebagai shogun keenam, benteng ini menjadi properti dari keluarga shogun. Benteng ini dinamakan menjadi “Hama Goden” (Goden berarti tempat untuk kelas atas). Ienobu membangun ulang tempatnya dan membuat chashitsu (rumah minum teh) dan kebun Jepang. Shogun-shogun selanjutnya tetap mengubah daerah tersebut, dan pada kekuasaan shogun ke-11, Shogun Ienari, tempat ini dijadikan seperti yang kita kenal sekarang.

Pasca-Edo dan Hamarikyu Saat ini

Setelah Restorasi Meiji (sekitar 1860-an sampai 1870-an), tempat ini diberikan kepada keluarga kekaisaran dan dinamakan “Hamarikyu”. Sayangnya, bencana seperti Gempa Bumi Besar Kanto tahun 1923 dan Perang Dunia II menghancurkan banyak bangunan dan pohon bersejarah di taman ini. Setelah Perang Dunia II, Hamarikyu dibangun kembali oleh Pemerintahan kota Metropolitan Tokyo dan dibuka untuk umum pada bulan April 1946.

Kolam Air Laut

Kolam Air Laut di Taman Hamarikyu

"Kolam Air Laut"

Taman Hamarikyu adalah satu-satunya taman dengan kolam air laut yang tersisa di Tokyo. Dahulu, Anda dapat menemukan kolam air laut di taman-taman lain, seperti Taman Yasuda dan Taman Kiyosumi. Tetapi, kolam-kolam di taman ini tidak lagi menggunakan air dari laut. Di bagian timur Taman Hamarikyu adalah pintu air yang menyesuaikan kadar air dengan arus laut. Di dalam kolam ini adalah binatang laut seperti belut dan ikan belanak.

Otsuai-bashi dan Nakajima-no-ochaya

Nakajima-no-ochaya di Taman Hamarikyu

Nakajima-no-ochaya

Pulau yang mengapung di tengah kolam ini adalah pulau bernama Nakajima. Anda dapat beristirahat di kafe teh Jepang yang terletak di pulau ini. Kafe ini menyajikan matcha (green tea) dan berbagai manisan Jepang yang dapat anda makan dari 500 sampai 700 yen. Kafe ini mempunyai dua tempat duduk yaitu; tempat tatami tradisional dan meja biasa. Selagi di Jepang, lebih baik jika anda duduk di tatami untuk mendapatkan pengalaman Jepang sepenuh-penuhnya! Anda dapat menikmati vibe budaya tradisional Jepang di tempat duduk tatami, tetapi pada hari yang panas, meja biasa juga bagus.

Ochaya, atau ruang minum teh ini, pertama dibangun oleh Shogun Ienobu pada tahun 1707. Meskipun ruang minum teh ini hancur berkali-kali akibat kebakaran, Ochaya tetap dibangun kembali, dan pembangunan terakhir ochaya dilakukan pada tahun 1983. Pada pulau ini, Anda juga dapat menemukan kebun kecil yang damai bersama dengan pajangan aksesoris tradisional Jepang.

Jembatan Otsuai-bashi di Taman Hamarikyu

Otsuai-bashi adalah jembatan berpanjang 118 meter yang menghubungi Nakajima dengan daratan sekitarnya. Meskipun awalnya dibangun oleh Ienobu, jembatan ini dibangun kembali menggunakan kayu hinoki dari prefektur Kochi. Terdapat 3 jembatan di Nakajima, dan yang terpanjang adalah otsuai-bashi, di mana Anda dapat melihat pulau yang kecil dipertengahan jembatan ini.

Matsu-no-ochaya dan Tsubame-no-ochaya

Matsu-no-ochaya Taman Hamarikyu

Matsu-no-ochaya

Ochaya adalah Bahasa Jepang untuk rumah minum teh dan taman ini mempunyai tiga ochaya. Meskipun itu, hanya satu dari ketiga ochaya tersebut yang masih dibuka dan menyajikan teh untuk para pengunjung. Matsu-no-ochaya dan Tsubame-no-ochaya yang terletak di taman tidak lagi menyajikan teh, dan satu-satunya yang menyajikannya adalah rumah minum teh yang terletak di Nakajima. Berbagai Shogun menggunakan bangunan ini (Matsu-no-ochaya dan Tsubame-no-ochaya) untuk melakukan ikebana (Rangkaian bunga Jepang), waka (Puisi Jepang) dan makan bersama tamu mereka. Kedua rumah minum teh ini dibangun pada zaman Edo, tetapi kedua-duanya terbakar pada tahun 1944 Pada Perang Dunia II. Dengan bantuan Tokyo Metropolitan Park Association (Asosiasi Taman Kota Metropolitan Tokyo), Matsu-no-ochaya dan Tsubame-no-ochaya dibangun kembali pada tahun 2010 dan 2015.

Tsubame-no-ochaya di Taman Hamarikyu

Tsubame-no-ochaya

Sayangnya, Tsubame-no-ochaya tidak dibuka untuk public, maka dari itu, Anda hanya dapat melihatnya dari luar. Tetapi, Matsu-no-ochaya dibuka untuk tur setiap hari Kamis dari 1PM sampai 3PM. Tur Matsu-no-ochaya diadakan dalam kelompok sebesar 35 orang, dengan sesi 20 menit yang akan dipandui oleh sukarelawan. Meskipun tur ini akan dilaksanakan dalam Bahasa Jepang, Anda akan mendapat kesempatan untuk melihat dalam dari rumah minum teh tradisional Jepang.

Pohon Pinus Berumur 300 Tahun

Pohon Pinus Berumur 300 Tahun di Taman Hamarikyu

Pohon Pinus Berumur 300 Tahun

Anda akan melihat pohon pinus yang besar jika anda memasuki taman dari Ote-mon. Pohon pinus yang hitam ini ditanam untuk menghormati Ienobu setelah usahanya untuk membangun kembali taman ini. Karena pembangunan kembali taman ini dilakukan pada zaman Edo, pohon ini berumur kurang lebih 300 tahun. Karena bentuk pohon yang tebal dan kuat, pohon pinus besar yang terbuat dari pohon-pohon pinus kecil. Jika Anda melihatnya dengan teliti, Anda dapat melihat bahwa pohon inin hanya mempunyai satu batang. Bentuk dari pohon ini sangat menakjubkan dan Anda dapat merasakan kedalam sejarahnya.

Kebun Bunga dan Bunga Peony

Di sekitar pohon pinus, terdapat kebun bunga dan kebun bunga peony, di mana Anda dapat menikmati alam yang indah.

Di kebun peony, terdapat 800 bunga peony dalam 60 jenis yang berwarna-warni dan menyambut para pengunjung pada musim semi. Anda tidak dapat menemukan tempat di Tokyo di mana Anda dapat melihat bunga peoni sebanyak Taman Hamarikyu. Jadi, jangan lupa untuk kunjungi taman ini ketika Anda pergi ke Tokyo.

Kebun Bunga di Taman Hamarikyu

Kebun Bunga

Kebun bunga terletak di sebelah kebun peony dan menampilkan bunga canola pada musim semi dan bunga cosmos pada musim gugur. Kedua bunga canola dan cosmos ini mewakili musimnya di Jepang. Setiap tahun, bunga-bunga ini menandakan awal dari musim baru.

Tempat Perburuan Bebek Liar

Taman Hamarikyu mempunyai dua tempat perburuan bebek, yaitu “Konshindo Kamoba” dan “Shinsenza Kamoba” dan kedua tempat perburuan tersebut dibangun dan digunakan pada tahun 1700-an. Tetapi, kedua tempat perburuan ini tidak digunakan saat ini. Pada saat ini, Anda hanya dapat menemukan 5 tempat perburuan bebek di Jepang, dan kedua darinya terletak di taman ini. Pada tempat perburuan, terdapat penampilan pondok tradisional and peralatan yang digunakan pada zaman tersebut.

Tempat perburuan bebek liar di Taman Hamarikyu

Tempat perburuan bebek liar

Perburuan bebek liar dimulai pada zaman Edo dan menjadi terkenal ketika pemerintahan shogun ke-11 Ienari. Tempat ini seringkali digunakan sampai akhir zaman Edo dan tidak lagi digunakan pada zaman Meiji. Tetapi, tempat ini digunakan kembali sampai tahun 1944.

Cara dan teknik perburuan bebek ini bisa dibilang sangat pintar. Mereka menggunakan umpan dan bebek yang dilatih untuk menggoda bebek-bebek liar ke satu pojok, di mana mereka akan menggunakan jaring bernama “Sadeami” untuk menangkap bebek-bebek liar tersebut tanpa melukainya. Bebek yang berusaha untuk melarikan diri dari jaringnya ditangkap oleh elang, untuk menghentikan bebek tersebut memberi tahu bebek-bebek lain mengenai pemburunya.

Terdapat batu monumental bernama “Kamozuka” yang dibangun pada tahun 1935 untuk semua bebek yang diburu.

Acara

Acara Tahun Baru - 正月開園 (Jan.)

Pada tanggal 2 dan 3 Januari, acara tahun baru spesial diadakan di semua taman Kota Metropolitan Tokyo. Anda dapat menikmati berbagai acara tradisional Jepang seperti Hagoita (Aktivitas yang serupa dengan badminton), Koma-mawashiI (Gasing Jepang) dan demonstrasi falconry. Kafe teh dan panduan Nakajima tetap dilaksanakan pada saat acara ini. Acara ini berbeda setiap tahun, jadi jangan lupa untuk melihat official website mereka untuk melihat acara yang akan diadakan.

Akses

Stasiun terdekat: Shimbashi Station 新橋駅 (JR Lines, Tokyo Metro G08, Toei A10, Yurikamome U01)

Dari Shinjuku Station 新宿駅

【Shinjuku Sta.】JR Yamanote Line / for Shibuya
→【Shimbashi Sta.】dari Karasumori Exit → Jalan kaki sekitar 10 menit

Dari Tokyo Station 東京駅

【Tokyo Sta.】JR Yamanote Line / for Shinagawa
→【Shimbashi Sta.】dari Karasumori Exit → Jalan kaki sekitar 10 menit

Dari Narita Airport 成田空港

【Narita Airport Sta.】Keisei Narita Sky Access Line / for Haneda Airport
→【Shimbashi Sta.】dari Exit A1→ Jalan kaki sekitar 10 menit

Dari Haneda Airport 羽田空港

【Haneda Airport Sta.】Keikyu Line / for Shinagawa
→【Shimbashi Sta.】dari Exit A1→ Jalan kaki sekitar 10 menit

Information

Address
1-1 Hamarikyu-teien, Chuo-ku, Tokyo
Phone
03-3541-0200
Hours
9:00a.m. sampai 5:00p.m. (last entry pada 4:00p.m.)
Closed
Buka sepanjang tahun
Fee
General: ¥300

Diatas 65 tahun: ¥150

*Gratis untuk anak SD atau SMP yang tinggal atau sekolah di Tokyo
Credit Card
Tidak diterima
Guide
Panduan gratis tersedia dalam Bahasa Inggris dan Jepang
【Bahasa Jepang】
Jumat, Sabtu dan hari merah dari jam 11:00a.m. dan 2:00p.m. 

【Bahasa Inggris】
 Bahasa Inggris: Sabtu dari jam 11:00a.m. dan Minggu dari jam 2:00p.m. 

Tempat Wisata di Sekitar

Kabukiza - 歌舞伎座

Kabuki adalah salah satu seni drama yang terkenal di Jepang dan mempunyai sejarah yang sangat signifikan. Teater Kabukiza yang terletak di distrik Ginza dilihat sebagai ibu kota Kabuki oleh orang Jepang. Dibangun pada tahun 1889, teater ini sudah dibangun kembali sebanyak 4 kali. Pertunjukannya berbeda setiap bulan dan tiketnya dapat ditemukan online. Teater ini hanya 15 menit (jalan kaki) dari Taman Hamarikyu.

TIP: Untuk Anda yang tidak mempunyai waktu untuk pertunjukan 2 jam, pertunjukan “Hitomaku-mi” adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Pertunjukan ini hanya berlangsung untuk 20 sampai 30 menit dan berharga sekitar 500 sampai 3000 yen.

Kuil Tsukiji Honganji - 築地本願寺

Tsukiji Hongaji merupakan salah satu kuil tertua di Tokyo dan terletak hanya 18 menit (jalan kaki) dari Taman Hamarikyu. Kuil ini dibangun pada tahun 1617, ketika perumahan untuk imam dibangun di Asakusa-yamacho. Setelah kebakaran besar, perumahan ini dibangun kembali di Tsukiji dan menjadi akar dari Honganji. Kuil ini tidak terlihat seperti kuil-kuil lain di Jepang yang dapat dilihat dari gaya arsitektur India-nya. Tsukiji Honganji juga dinamakan sebagai Properti Kebudayaan Jepang.

Taman Kyu-Shibarikyu - 旧芝離宮恩賜庭園

Taman Kyu-Shibarikyu adalah taman indah yang terletak hanya 10 menit dari Taman Hamarikyu. Taman ini lebih kecil dibandingkan dengan Taman Hamarikyu, tetapi taman ini juga dinamakan sebagai Properti Kebudayaan Jepang. Salah satu pemandangan yang indah dari taman ini adalah pengaturan batu yang dapat dilihat di kolam.